SIMALUNGUN-Kelompok Mahasiswa Peduli Demokrasi (KMPD) dan sejumlah pemuda peduli demokrasi Kreatif Siantar Simalungun (PKKS) menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Simalungun. Jumat (2/2/2024).
Aksi unjuk rasa (unras) tersebut dilakukan oleh Kelompok Mahasiswa Peduli Demokrasi (KMPD) dan sejumlah pemuda peduli demokrasi Kreatif Siantar Simalungun (PKKS) buntut adanya dugaan kebobrokan dan netralitas Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dipertanyakan,
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies, JIS, No Rasis
|
Pemuda Kreatif Siantar Simalungun (PKKS) sikapi isu yang saat ini beredar dan viral di Kabupaten Simalungun terkait Kinerja dan Netralitas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Simalungun menjelang Pesta Demokrasi pada 14 Februari nanti.
Aksi Unras di kantor KPU Simalungun yang dilakukan belasan pemuda dari elemen Mahasiswa dan juga Pemuda Peduli Demokrasi itupun dilatar belakangi dengan adanya beberapa temuan soal kinerja KPU dan netralitas yang dipertanyakan. Bahkan juga mereka menganggap kinerja KPU bobrok.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Memang Beda
|
Dalam pernyataan sikapnya, eleman dari Mahasiswa dan juga Pemuda Peduli Demokrasi menilai kinerja KPU dalam melaksanakan sosialisasi DPTb tidak terealisasi secara baik kepada masyarakat Kabupaten Simalungun.
Mempertanyakan kepada Ketua KPU terkait beberapa orang KPPS yang mengundurkan diri. Eleman dari Mahasiswa dan juga Pemuda Peduli Demokrasi juga menduga bahwa anggaran dana sosialisasi tidak terarah.
"Kami menduga bahwa ketua KPU Simalungun mengarahkan KPPS dan Linmas TPS untuk memilih san menangkan Caleg DPR RI inisial ADK, " ujar pendemo serya bacakan tuntutan aksi yang dipimpin oleh Dimas Pratama dan Andry Napitupulu.
Selain itu juga, Eleman dari Mahasiswa dan juga Pemuda Peduli Demokrasi menduga ketua KPU mengarahkan KPPS dan juga Linmas untuk memilih san menangkan Caleg DPRD Provinsi yang sedang jabat sebagai ketua DPRD.
Baca juga:
Zainal Bintang: Buya Syafii...
|
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Simalungun Johan Septian Pradana, menyampaikan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa dan juga pemuda peduli demokrasi yang unjuk rasa akan menjadi masukan pihaknya.
"Masukan dari adek-adek mahasiswa dan pemuda peduli demokrasi akan menjadi masukan dan eveluasi, " ungkap Johan Septian menyambut aksi unjukrasa di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Simalungun, Jumat (2/2/24). (rel)